Peran Blogger dalam Informasi Publik Pariwisata




Capaian 20 juta wisatawan asing (wisman) pada tahun 2019 nampaknya bukan mimpi disiang bolong . Target yang dipasang Kemenpar ini dinilai realistis , Pada tahun 2015 capaian jumlah kunjungan 10,4 juta wisman berhasil diraih. Bali memang masih menjadi primadona untuk menyedot kunjungan wisman. Empat juta kunjungan wisman berhasil ditoreh pulau dewata .Sementara, Jakarta menempati posisi kedua dengan jumlah kunjungan  tiga juta wisan. Pada posisi ketiga Batam berhasil mendapatkan 2 juta kunjungan wisman.

Dalam rangka menggenjot jumlah kunjungan wisman, Kemenpar memang masih berharap banyak dari tiga daerah tersebut. Walau saat ini sudah menetapkan 10 destinasi prioritas yang terus dikembangkan menjadi primadona wisata dunia. Pemerintah melakukan koordinasi lintas sektor, Kementrian lain juga turut dilibatkan secara khusus. Untuk sarana dan prasarana seperti akses jalan hingga akses ketersedian air minum dilakukan pihak kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (Kemen PUPR) sedang untuk pembangunan  sarana transportasi dikembangkan kementrian perhubungan.

Adapun kesepuluh destinasi prioritas yang akan digenjot menjadi tujuan wisata dunia : Danau Toba Sumatra utara, Tanjung kelayang Bangka belitung, Kepulauan seribu DKI Jakarta, Tanjung lesung Banten, Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, Borobudur Jawa Tengah, Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur, Kepulaian Morotai Maluku Utara, Wakatobi Sulawesi Tenggara dan Mandalikan Nusa Tenggara Barat.


 Melihat potensi besar yang masih ada didepan mata. Apalagi  pariwisata telah menjadi salah satu leading sector  dalam pengisi  pundi pundi pendapatan nasional. Saat ini saja pariwisata sudah menempati posisi  keempat  dalam pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Kemenpar memang masih bekerja keras. Berbagai upaya terus dilakukan termasuk memperkuat branding wisata dengan melibatkan semua unsur dalam Penta Helix, lima kekuatan yang terus diperkuat. Dan salah satu unsur Penta Helix adalah media. Terutama trend  media yang sudah mengarah ke digital media. Dimana media online, social media hingga blogger turut dilibatkan secara serius.

 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Biro hukum dan komunikasi publik mengundang 15 blogger untuk hadir dalam acara “Standarisasi Penyedia  Informasi Pariwisata”  yang diadakan selama tiga hari. Mengambil lokasi di Puri Avia , Bogor. 

Acara yang juga diikuti seluruh elemen kemenpar termasuk utusan daerah provinsi yang menjadi 10 destinasi prioritas. Pembukaan acara dilakukan langsung oleh kepala biro hukum dan komunikasi publik, Dr M.Iqbal Alamsyah,Ak, MM pada hari Senin (14/3) .

Kemenpar nampaknya sangat peduli dengan kemajuan digital. Dibuktikan dengan dibentuknya e-Magazine yang saat ini telah terbit dalam tiga edisi . E-Magazine yang dapat dilihat pada web official www.kemenpar.go.id

Penyediaan layanan informasi digital memang telah merubah pola informasi publik. Dimana arus informasi dapat dibaca dalam hitungan menit dengan jangkauan yang sangat luas. Dengan biaya yang jauh lebih murah ketimbang harus menggunakan media informasi konvensional.

Namun begitu kemenpar merasa harus membenahi dan membuat standarisasi penyediaan informasi pariwisata yang terintegrasi . Dengan begitu, informasi publik yang bisa diketahui masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan keselarasan pedoman  kementrian pariwisata.

Dalam acara yang akan digelar selama tiga hari kedepan, akan diisi oleh pembicara yang kompeten pada bidangnya masing masing. Dalam paparan pertama sekaligus pembukaan , kepala biro menyampaikan capaian yang telah diraih. Branding pariwisata “wonderfull Indonesia “ telah berhasil melampaui branding “Truly asia” milik Malaysia dan “Amazing Thailand” .

Berkibarnya branding “wonderfull Indonesia” di dunia internasional merupakan satu keuntungan strategis bagi pariwisata Indonesia. Selain itu Indonesia  melalui destinasi  Lombok  telah berhasil menyabet tiga kategori dalam apresiasi World Halal Tourism Award (WMTH). 

Diharapkan dengan diadakan workshop ini, jalinan kekuatan informasi publik akan semakin jelas dan terpadu. Baik dari internal kemenpar dan juga blogger yang menjadi andalan dalam membantu informasi publik tentang pariwisata Indonesia.

Diikutsertakannya blogger menjadi salah satu tanda, peran penting informasi publik , penyebaran promosi wisata akan semakin banyak melalui media online. Dan blogger adalah satu kekuatan yang dapat diandalkan dalam penyebaran informasi publik lewat media online tersebut.

Kemenpar saat ini juga terus dan serius mengembangkan media sosial yang dimilikinya. Baik website hingga sosial media yang terus dikembangkan agar semakin menarik dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

Kini, saatnya era digital. Zaman semakin cepat berubah. Informasi pun bergerak sangat cepat. Media online menjadi pilihan penting saat ini. Dan peran blogger harus semakin masif membantu promosi pariwisata Indonesia. Agar pesan positif terus digemakan keseluruh dunia. Wonderfull Indonesia, Pesona Indonesia, Jayalah selalu.
Peran Blogger dalam Informasi Publik Pariwisata Peran Blogger dalam Informasi Publik Pariwisata Reviewed by Unknown on 13.21 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.