Meningkatkan Peran Partisipasi Masyarakat dalam Aplikasi LAPOR Untuk Pariwisata Indonesia



 
Rasanya kesal bila aktifitas wisata yang kita lakukan terganggu gara gara ulah tidak profesional layanan wisata disebuah destinasi. Sudah capek capek datang ternyata layanannya malah membuat miris. Bukannya pelayanan prima yang didapat malah sebaliknya.

Pernah mengalaminya ? Kalau pernah dan merasa tidak nyaman kini ada solusi yang dapat kita gunakan. Aplikasi LAPOR yang sudah disiapkan pihak pemerintah bisa digunakan untuk melaporkan apa yang dialami wisatawan. 

Nah, sebelum lebih jauh ada baiknya kita tahu apa sebenarnya aplikasi LAPOR ini. Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Ayo kita kenalan .

LAPOR adalah aplikasi yang dibangun terintegrasi. Sesuai amanat dari UU No.25 tahun 2009 diikuti Perpres No 76 tahun 2013 dan ditindaklanjuti dengan Permen PAN RB No 23 tahun 2015 maka LAPOR adalah sebuah sistem pengelolaan pengaduan pelayanan publik nasional (SP4N).

Sistem ini menjawab  empat hal dasar yang ditemui masyarakat terhadap layanan penyelenggaraan pemerintahan, dalam rangka memenuhi  semangat nawa cita dan revolusi mental :

1.       Tidak tahu kemana harus melapor
2.       Apatis dan pragmatis, laporannya tidak ditindak lanjuti dan proses tidak akuntabel
3.       Takut konsekuensi melapor . keamanan dan keyamanan terganggu
4.       Sulit akses , waktu  dan biaya bagi masyarakat

Nah,sistem ini dikembangkan menjadi aplikasi LAPOR yang dapat diunduh langsung dari smartphone. Kini untuk membuat laporan atau aduan bisa melalui media sosial yang tersedia. Bisa melalui Facebook atau Twitter. Video atau gambar pendukung laporan dapat di sertakan sebagai penguat bukti laporan. 

Tidak usah ribet lagi. Aplikasi LAPOR memungkinkan sipelapor melihat sejauh mana progres laporannya . Apakah sudah disampaikan kepada dinas /institusi/badan/pemda yang dituju. Dalam aplikasi LAPOR terdapat  menu lacak laporan dimana si pelapor bisa memantau secara real time laporannya.

Sudah saatnya , masyarakat ikut berpartisipasi dalam memperbaiki sistem pelayanan pemerintahan dan seluruh elemen institusi , badan  hingga BUMN . Dengan tiga prinsip utama: Mudah, Terpadu dan Tuntas. Masyarakat akan mendapatkan pelayanan maksimal.


Mudah

 LAPOR sangat mudah diakses karena tersedia dalam beberapa kanal dan terintegrasi , masyarakat bisa menggunakan : www.lapor.go , SMS 1708, Mobile Apps, Twitter, Facebook bahkan tersedia fitur whistleblower bagi pengaduan yang bersifat rahasia.
Terpadu

LAPOR terhubung dengan 88 kantor layanan, 14 Pemda, 70 BUMN, 130 KBRI/KJRI/KRI dengan konsep no wrong door policy

Terpadu

Laporan mudah ditelusuri, status penangan terlacak, ada ruang diskusi publik. Ketuntasan termonitor dengan indikator merah, kuning dan hijau. Masyarakat dapat menilai langsung kinerja secara partisipatif.

LAPOR dalam peningkatan Layanan Pariwisata

Kementerian Pariwisata sebagai kementrian yang sedang mengejar target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman)  pada tahun 2019 memang sedang berpacu. Segala daya upaya dilakukan , baik dari sisi promosi, pebaikan sarana prasarana, event hingga pelayanan maksimal.

Namun adakalanya operator wisata belum memahami benar apa tugas dan fungsi layanan wisata berstandar nasional. Hospitality yang dibangun masih belum memenuhi harapan wisatawan. Biasanya ini dialami di daerah wisata yang belum berkembang dengan baik. 

Dengan adanya LAPOR, kementerian pariwisata dapat memantau dimana keluhan dan aduan didapat. Wisatawan yang menggunakan LAPOR dapat dilihat secara nasional, dipantau laporannya hingga feedback dari dinas atau bagian terkait.

LAPOR dapat juga dijadikan sarana hub bila sebuah destinasi wisata sudah memiliki layanan pangaduan secara mandiri. Dengan mengintegrasikan LAPOR maka kanal pengaduan bisa memproses pengaduan atau pelaporan secara nasional bahkan internasional. Karena LAPOR juga terhubung dengan perwakilan RI diluar negeri. 

Karena pariwisata berhubungan dengan service excelent , dimana tingkat kepuasan sangat mempengaruhi aspek peningkatan kunjungan wisata. Bayangkan bila ada destinasi yang tidak sesuai harapan , banyak keluhan dan aduan yang tidak baik . Lalu tidak terpantau dengan baik hingga beritanya malah didengar banyak calon wisatawan asing dari sumber yang tidak kompeten. Masalah tak tertangani dan menjadi nilai negatif yang membuat laju kunjungan menjadi menurun.

LAPOR menjadi sarana evaluasi dari sistem kenerja pariwisata secara nasional. Bahkan orang yang ada diluar negeri bisa memberikan input memalui sistem terintegrasi ini. Semua pimpinan instansi dapat memantau kinerja jajarannya melalui dasbord eksekutif.

Pimpinan instansi dapat memberikan teguran dan juga apresiasi bagi dinas teknis terkait dalam menjalankan tugas dan fungsinya.Bila ada keluhan masyarakat , pimpinan instansi dapat memberikan solusi cepat ,tepat dan transparan.   Tak ada lagi keluhan dan aduan yang hanya mampir di meja dan tak mendapatkan jawaban. Tingkat kepuasan jawaban laporan sangat diperhatikan. 


Menuju 10  “New Bali” 

Pekerjaan yang saat ini menjadi isu penting kementrian pariwisata adalah membentuk 10 destinasi prioritas. Dari ratusan destinasi yang ada. Kemenpar memilih sepuluh destinasi yang akan dinaikkan menjadi “Bali Baru”. 

Bukan untuk menyamai Bali tapi lebih kepada meniru pengembangan Bali sebagai destinasi wisata dunia yang terkenal. Dengan mengangkat 10 destinasi prioritas ini, akan ada wilayah wisata nasional yang akan mendapatkan prioritas pengembangan dengan sinergitas kementrian lainnya, seperti Kementrian PUPR dan Kemenhub, tentunya juga kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah.

Promosi wisata yang terus digenjot dimancanegara dan diadakannya event berskala nasional bahkan dunia , seperi Tour de Singkarak, Sail Wakatobi, Sail Bunaken ,Sail Raja Ampat. Dan banyak sekali event wisata yang terus dilakukan.

Sebagai leading sector yang saat ini menduduki urutan ke-empat dalam mengisi pundi pundi pendapatan negara. Pariwisata diharapkan menjadi urutan kedua atau bahkan urutan pertama menggeser sektor Migas yang sedang lesu.

Kerja keras mewujudkan 10 “New Bali”  bukan pekerjaan semalam. Tapi pekerjaan yang  dilakukan bertahun tahun. Bali saja perlu dua puluh tahun untuk mencapai titik pencapaian seperti saat ini. 

Dengan berkembangnya 10 destinasi prioritas akan segera disusul dengan destinasi baru lainnya. Dengan begitu , Indonesia akan memiliki banyak tujuan wisata nasional yang memikat. 

Untuk itu pemerintah telah membebaskan kepada 90 negara bebas visa untuk mengunjungi destinasi wisata di Indonesia. Selain itu , pemerintah menyingkatkan pengurusan izin masuk kepada kapal layar asing yang tadinya 21 hari menjadi hanya 1-2 hari saja.

Kapal pesiar asing yang membawa wisatawan mancanegara juga dimudahkan dengan kebijakan bebas bendara asing. Pelabuhan pendaratan juga diperbanyak dengan fasilitas Internasional.

Tentu usaha ini harus dibarengi dengan evaluasi dan keterbukaan informasi pariwisata yang terstandar. Dimana pihak regulator dan operator wajib memberikan informasi pariwisata yang berdampak menaikkan minat wisman untuk datang berkunjung. Bukan informasi yang belum jelas dan tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Untuk itu , Kementrian Pariwisata melalui Biro Hukum dan Komunikasi Publik merasa perlu membuat workshop selama tiga hari untuk menyamakan standar informasi pariwisata. Diharapkan kedepan , akan adanya sinergitas antara semua elemen Kemenpar dan semua pihak yang ada dalam lingkar pariwisata termasuk para blogger.

Acara ini juga melibatkan blogger dalam upaya partisipasi publik dalam ikut memperkaya khasanah informasi pariwisata. Bukan saja dari operator pariwisata tapi informasi didapat dari user melalui pengalaman yang pernah didapat. 

Dalam anomali informasi, tingkat kesuksesan informasi saat ini lebih mengarah kepada informasi berdasarkan pengalaman , bukan informasi pemaparan yang nampak kaku. Maka peran blogger untuk menyampaikan pengalaman perjalanan, pengalaman kuliner hingga pengalaman menjajal sarana wisata perlu terus dikembangkan dan disebar keseluruh penjuru dunia.

Jangan lupa good news is good news. Yang baik akan membuat citra yang baik pula. Ayo tuliskan pengalaman wisata sebagai upaya memperkaya informasi .
Meningkatkan Peran Partisipasi Masyarakat dalam Aplikasi LAPOR Untuk Pariwisata Indonesia Meningkatkan Peran Partisipasi Masyarakat dalam Aplikasi LAPOR Untuk Pariwisata Indonesia Reviewed by Unknown on 18.18 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.